RIKY HAMBALI SAMOSIR
PSIKOLOGI DAN TAHAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
161301100
resume 2
Proses
dan Periode
Pola perkembangan anak adalah pola yang
kompleks dan rumit karena merupakan hasil dari beberapa proses : proses
biologis, kognitif dan sosialemosional. Perkembangan juga bias dideskripikan
berdasarkan periodenya.
Berikut beberapa
aspek proses dari psikologi dan tahap perkembangan pendidikan :
v
Proses
Biologis
Adalah perubahan faktor biologis dalam
tubuh anak. Proses biologis mendasari perkembangan otak, berat dan tinggi
badan, perubahan dalam kemampuan bergerak dan perubahan hormonal dimasa puber.
v
Proses
Kognitif
Perubahan dalam pemikiran, kecerdasan
dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif membuat anak untk mengingat
puisi, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun
strategi kreatif atau menghubungkan
kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.
v
Proses
Sosioemosional
Adalah perubahan dalam hubungan anak
dengn orang lain, perubahan dalam emosi dan perubahan dalam kepribadian .
pengsuhan anak, perkelahian anak, perkembangan ketegasan anak perempuan, dan
perasaan gembira remaja saat mendapatkan nilai yang baik semuanya itu
merefleksikan proses perkembangan sosioemosional.
Periode Perkembangan
Dalam
system klasifikasi yang paling bnyak dipakai, periode perkembangan meliputi
periode:
v Infancy (Bayi) adalah periode dari kelahiran
sampai usia dua puluh empat bulan. Ini adalah masa ketika anak sangat
bergantung pada orang tuanya dan masa paling primer dari sosialisasi
v Early
Childhood (kadang dnamakan usia “prasekolah”) adalah periode dari akhir
masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini anak menjadi
mandiri dan mulai siap tuk bersekolah .
v Middle dan late childhood (terkadang disebut
masa sekolah dasar) adalah dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak
mulai menguasai keahlian membaca, menulis dan berhitung.
v Adolescence (Remaja) adalah transisi atau
masa perbuahan dari masa anak – anak ke usia dewasa. Periode ini dimulai
sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun , remaja mulai mengalami perubahan
fisik yang cepat.
PERKEMBANGAN
KOGNITIF
v
Otak
Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah
setidaknya sampai usia remaja. Myelination dalam daerah otak yang berhubungan
dengan koordinasi mata – tngan belum lengkap sampai usia empat tahun.
Myelination dalam area otak yang paling penting dalam memfokuskan perhatian belum
lengkap sampai akhir usia sekolah dasar.Synapse adalah gap (jarak) tipis antar
neuron tempat terbentuknya koneksi antar neuron
v
Lateralisasi
(Lateralization)
Cerebral
cortex (Lapisan luar atau kulit otak tingkat tertinggi dari otak) terdiri dari
dua belahan atau hemisphere. Lateralissi adalah spesialisasi fungsi dalam satu
bagian otak atau satu bagian lainya. Dala indivudu dengan otak yang utuh, ada
spesialisasi fungsi di beberapa area yaitu : pemprosesan verbal dan pemprosesan
nonverbal.
v
Otak dan
Pendidikan anak
Ada
banyak klaim tentang bagaimana pendidikan anak harus didasarkan pada kemampuan
otak. Beberapa jurnalis menegaskan bahwa pendidikan harus menengok pada ilmu
saraf untuk menjawab pertanyaan untuk bagaimana cara terbaik mengajar anak
berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan otak.
Teori Piaget
Dalam
memahami dunia mereka secara aktif, anak – anak menggunakan skema (keragka
kognitif dan kerangka referensi). Sebuah skema adalah konses atau kerangka yang
eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorgansasikan dan
menginterrentasikan informasi. Minat piaget terhadap skema dipokuskan pada
bagaimana anak mengorganisasikan dan memahami pengalaman mereka.
Piaget mengatakan bahwa ada dua proses
yng bertanggung jwab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka:
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah terjadi ketika seorang anak memasukan
pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada. Yakni,dalam asimilasi anak
mengasimilasikan lingkungan kedalam suatu skema. Akomodasi adlah terjadi ketika
anak menyusaikan dari pada informasi baru. Yakni, anak menyusaikan skema mereka
dengan lingkunganya.
Piaget
juga mengatakan bahwa untuk memahami dunianya, anak – anak secara
kognitif mengorganisasikan pengalaman mereka. Organisasi adalah piaget yang
berarti usaha mengelompokan perilaku yang terpisah – pisah ke dalm urutan yang
lebih teratur, ke dalam system fungsi kognitif.
Ekuilibrasi adalh suatu mekanisme yang
dikemukakan piaget untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap
pemikiran ketahap pemikiran selanjutnya. Pergesera ini terjadi pada saat anak
mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya untuk memahami
dunianya. Pada akhirnya anak memecahkan konflik itu dan mendapatkan
keseimbangan pemkiran.
Tahap tahap piagetian
v
Tahap
sensorimotor (dari kelahiran sampai usi 2 tahun) : bayi membangun pemahaman
dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indrawi dan tindakan fisik. Bayi
melangka maju dari tindakan instingtual dan refleksif saat baru saja lahir dari
pemikirn simbolis menjelang akhir tahap ini.
v
Tahap
Pra-Operasional (usia 2 samai 7 ) : anak mulai merepresentasikan dunia dengan
kata dan gambar . kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran
simbolis dan melampoi koneksi informasi indrawi dan tindakan fisik.
v
Tahap
Operasional Kongkret ( 7-11 tahun) : anak kini bias menalar secara logis
tentang kejadian – kejadian kongkret dan mampu mengklasifikasi objek kedalam
kelompok yang berbeda – beda.
v
Tahap
Operasional Formal( 11- sampai dewasa) : remja berfikir lebih abstrak ,
idealistis dan logis.
Teori Vygotsky
Ada 3 asumsi dalam
klaim dalam inti pandangan vygotsky :
v
Keahlian
kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpresentasikan secara
developmental
v
Kemampuan
kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus, yang berfungsi
sebagai alat psiologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental.
v
Kemampuan
kognitif berasal dari relasi social dan dipengaruhi oleh latar belakang
sosiokultural.
Zone
of proximal development (ZPD) : adalah istilah vygotsky untuk serangkaian
tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari
dengan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Jadi, batas bawah
dari ZPD adalah tingkat problem yang dapat dipecahkan oleh anak seorang diri.
Scaffolding erat
kaitanya dengan zone of proximal development adalah scaffolding, sebuah teknik
untuk mengubah level dukungan. Selama seksi pengajaran, orang yang lebih ahli
(guru atau murid yang lebih mampu ) menyusaikan jumlah bimbinganya dengan level
kinerja murid yang telah dicapai.
Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah bentuk komunikasi, entah itu lisan, tertulis atau tanda,
yang didasarkan pada sistem simbol. Semua bahasa manusia adalah generatif
(diciptakan)
Fonologi : adalah sistem suara bahasa. Aturan fonologi mengizinkan
beberapa sekuensi suara.
Morfologi : Adalah aturan untuk mengombinasikan morfem, yang merupakan
rangkaian suara yang merupakan bahasa satuan terkecil.
Sintaksis : cara kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat
yang bisa di terima.Semantik : adalah makna dari kata atau kalima
Pragmatis : adalah penggunaan percakapan yang tepat.
Teori Ekologi Bronfenbrenner
Lima sistem
linkungan : Teori ekologi bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan
yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang
lebih luas.bronfenbrenner menyebut sistem – sistem itu sebagai mikrosistem,
mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.
v
Mikrosistem
: setting dimana individu menghabiskan banyak waktu.
v
Mesosistem
: adalah kaitan antara mikrosistem
v
Ekosistem
: terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif)
memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri.
v
Makrosistem
: adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran
etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak.
v
Kronosistem
: adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak.
v
Baumrind
mengatakan bahwa ada empat bentuk gaya pengasuhan atau parenting.
Authoritarian Parenting : adalh gaya asuh yng bersifat membatasi dan
menghukum. Gaya asuh yang membatasi (restrictive) dan menghukum (punitive)
dimana ada sedikit percakapan antara orang tua dan murid , menghasilkan anak
yang tidak kompeten secara sosial.
Authoritative Parenting : gaya asuh positf yang mendorong anak untuk
independen tapi masih membatasi dan mengontrol tindakan mereka, percakapan
ekstensif diizinkan menghasilkan anak kompeten secara sosial.
Neglectful Parenting : gaya asuh dimana orang tua tidak peduli
atau orang tua hanya meluangkan sedikit waktu dengan anak – anak nya, hasilnya
adalah anak yang tidak kompeten secara sosial.
Indulgent Parenting : gaya asuh dimna orang tua terlibat aktif
tetapi hanya sedikit memberi batasan atau kekangan pada peril
0 komentar:
Posting Komentar