Pengelolaan dan manajemen kelas
Riky hambali samosir
Nim: 161301100
Psikologi pendidikan
USU
(Resume 3)
Pengelolaan kelas adalah kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang efektif di dalam kelas. Belajar yang efektif dilihat dari 3 aspek berikut:
Aspek kognitif: ada perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu
Aspek afektif: ada perubahan dari yang tidak suka menjadi suka
Aspek psiko-motorik: ada perubahan perilaku, seperti yang tidak memiliki ketrampilan menjadi memiliki ketrampilan
Fungsi Manajemen Kelas:
Membuat kelas sebagai tempat belajar
Menciptakan proses belajar efektif di dalam kelas
Menciptakan suasana kelas yang kondusif
Berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar
Mengupayakan suasana-suasana yang membantu proses belajar yang efektif dan efisien
Tujuan Manajemen Kelas:
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas sehingga memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin
Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar dan mengajar yang efektif
Menyediakan dan mengatur fasilitas yang mendukung siswa agar bisa belajar efektif
Membina dan membimbing sesuai latar belakang sosial, budaya, ekonomi dan budaya
Kunci dalam Manajemen Kelas:
Menyampaikan aturan dan prosedur yang digunakan guru dan mengajak siswa untuk bekerjasama agar mematuhinya
Mengajak siswa terlibat lebih aktif dalam proses belajar dan mengajar di kelas
Dampak Manajemen Kelas kepada Siswa:
Mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung jawab dan sadar akan pengontrolan atau regulasi dirinya
Membantu siswa menampilkan tingkah laku sesuai tata tertib kelas dan merasakan teguran guru sebagai sebuah peringatan bukan suatu kemarahan
Menimbulkan rasa kewajiban melibatkan diri dalam tugas dan aktivitas kelas
Dampak Manajemen Kelas kepada Guru:
Mengembangkan pengertian dan ketrampilan dalam penyajian pembelajaran
Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa
Strategi dalam Manajemen Kelas:
Mendesain lingkungan fisik kelas untuk pembelajaran yang optimal
Menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran
Membangun dan menegakkan aturan
Mengajak murid untuk bekerja sama
Mengatasi masalah secara efektif
Menggunakan strategi komunikasi
Penataan Kelas
Prinsip Penataan Kelas:
Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang
Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid
Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas
Gaya Penataan Kelas:
Gaya auditorium: Gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru
Gaya tatap muka: Gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap
Gaya off-set: Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung sama lain
Gaya seminar: Gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U
Gaya klaster: Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil
Strategi untuk Menjadi Komunikator yang Baik:
Menggunakan tata bahasa dengan benar
Memilih kosakata yang mudah dipahami dan sesuai dengan level murid
Menerapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan murid dalam memahami perkataan kita
Berbicara dengan tempo yang tepat
Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur
Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar berbicara secara jelas di kelas
Cara Menangani Konflik:
Gaya agresif : Salah satu gaya dalam menangani konflik di mana orang cenderung “galak” kepada orang lain dan bersikap menuntut, kasar, dan bermusuhan
Gaya manipulatif : Salah satu gaya dalam menangani konflik di mana orang berusaha untuk mendapatkan keinginannya dengan cara membuat orang lain merasa bersalah atau kasihan kepadanya
Gaya pasif : Salah satu gaya dalam menangani konflik di mana orang bersikap non-asertif dan pasrah dan tidak mau memberi tahu orang lain tentang apa yang mereka inginkan
Gaya asertif : Salah satu cara menangani konflik di mana orang mengekspresikan perasaan mereka, meminta apa yang mereka inginkan, mengatakan tidak pada apa-apa yang tidak mereka inginkan, dan bertindak demi kepentingan terbaik mereka.
Dari empat gaya dalam menghadapi konflik, bersikap asertif adalah pilihan yang terbaik.
Aplikasi manajemen kelas berbeda di setiap tingkatan pendidikan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi serta situasi yang ada.
MENGAPA KELAS PERLU DIKELOLA SECARA EFEKTIF
Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Manajemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam pembelajaran aktif, pemikiran, dan konstruksi pengetahuan sosial. Secara historis, dalam manajemen kelas, guru dianggap sebagai pengatur.
Isu Manajemen di Kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pada semua level pendidikan, manajer kelas yang baik mendesain lingkungan fisik kelas untuk pembelajaran yang optimal, menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak murid bekerja sama, mengatasi problem secara efektif, dan menggunakan strategi komunikasi yang baik. Baik di level sekolah dasar maupun menengah, kelas bisa jadi padat, kompleks, dan kacau.
Kelas Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau
Kelas yang ramai dan kompleks dapat menimbulkan kekacauan dan masalah jika kelas tidak dikelola dengan efektif. Dalam menganilisis lingkungan kelas, Walter Doyle (1986) mendeskripsikan 6 karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya:
Kelas adalah multidimensional. Kelas adalah setting untuk banyak aktivitas, mulai dari aktivitas akademik seperti membaca, menulis, dan matematika, sampai aktivitas sosial, seperti bermain, berkomunikasi dengan teman, dan berdebat. Guru harus mencatat jadwal dan membuat murid menuruti dengan jadwal.
Aktivitas terjadi secara simultan. Satu klaster murid mungkin ada yang mengerjakan tugas menulis, mendiskusikan suatu cerita bersama guru, mengerjakan tugas yang lain, dan mungkin akan berbicara tentang apa yang akan mereka lakukan setelah kelas dan seterusnya.
Hal-hal terjadi secara cepat. Misalnya, dua murid berdebat tentang kepemilikan sebuah buku catatan; seorang murid mengeluh bahwa murid lain menyontek jawabannya, ada murid yang mendahului giliran, dan lain-lain.
Kejadian sering kali tidak bisa diprediksi. Meskipun membuat rencana dengan hati-hati dan rapi, kemungkinan besar akan muncul kejadian di luar rencana: alarm kebakaran berbunyi, seorang murid sakit, komputer rusak, dan sebagainya.
Hanya ada sedikit privasi. Kelas adalah tempat publik dimana murid melihat bagaimana guru mengatasi masalah, melihat kejadian tak terduga, dan mengalami frustasi. Apa-apa yang terjadi dalam diri satu murid dilihat oleh murid lain, dan murid lain itu membuat atribusi tentang apa yang terjadi.
Kelas punya sejarah. Murid punya kenangan tentang apa yang terjadi di kelas pada waktu dahulu. Masa lalu memengaruhi masa depan, karena itu penting baru untuk mengelola kelas dengan cara yang mendukung ketimbang melemahkan pembelajaran esok hari.
Memulai dengan Benar
Salah satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati. Dengan membangum ekspektasi, aturan, dan aktivitas rutin di minggu-minggu awal akan membantu memperlancar kegiatan kelas dan memudahkan pengembangan lingkunagn kelas yang positif.
Penekanan pada Intruksi dan Suasana Kelas yang Positif
Dalam sebuah studi klasik, Jacob Kounin (1970) tertarik untuk menemukan bagaimana guru merespon perilaku murid yang menyimpang. Manajer yang efektif jauh lebih baik ketimbang manajer yang tidak efektif dalam manajemen aktivitas kelompok.
Murid harus belajar secara aktif dan sibuk mengerjakan tugas yang membuat mereka termotivasi, bukan sekadar duduk diam mendengarkan. Sering kali mereka berinteraksi dengan murid lain dan dengan guru saat mereka mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman mereka.
Tujuan dan Strategi Manajemen
Membantu Murid Menghabiskan Lebih Banyak Waktu untuk Belajar dan Mengurangi Waktu Aktivitas yang Tidak Diorientasikan pada Tujuan. Manajemen kelas yang efektif akan membantu memaksimalkan waktu pengajaran dan waktu belajar murid.
Mencegah Murid Mengalami Problem Akademik dan Emosional. Kelas yang dikelola dengan baik akan membuat murid sibuk dengan tugas yang menantang. Kelas yang dikelola dengan baik akan memberikan aktivitas dimana murid menjadi terserap ke dalamnya dan termotivasi untuk belajar dan memahami aturan dan regulasi yang harus dipatuhi.
0 komentar:
Posting Komentar