RIKY HAMBALI SAMOSIR
161301100
Pendidikan Multikultural
resume 3
Pengertian
Pendidikan multikultural adalah pendidikan
yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai
kelompok kultural .
Tujuan Pendidikan Multikultural
- Pemerataan kesempatan bagi semua murid
- Mempersempit gap dalam prestasi akademik antara murid kelompok utama dengan minoritas.
Periode
Pada tahun 1960-an (di Amerika) : gerakan hak
- hak sipil dan gerakan untuk pemerataan kesetaraan dan keadilan sosial dalam
masyarakat untuk wanita serta orang kulit berwarna .
Cakupan
Pendidikan Multikultural
- Status sosioekonomi
- Etnis
- Gender
Komponen Utama Keadilan Sosial
- Reduksi prasangka adalah aktivitas yang dapat diimplementasikan guru dikelas untuk mengeliminasi pandangan negatif dan stereotip terhadap orang lain.
- Pedagogi ekuitas adalah modifikasi proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajaran yang tepat, baik itu untuk anak laki - laki maupun perempuan dan untuk semua kelompok etnis.
Pemberdayaan Murid
Pemberdayaan adalah member orang
kemampuan intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar berhasil dan
menciptakan dunia yang lebih adil.
Titik berat murid multikultural
pada
tahun 1960-an sampai 1980-an, pendidikan multikultural dititik beratkan pada
usaha memberdayakan murid dan memperbaiki representasi kelompok minoritas dan
kultural dalam kurikulim dan buku ajar.
Sekolah
harus member murid kesempatan untuk belajar tentang pengalaman, perjuangan, dan
visi dari berbagai kelompok kultural dan etnis yang berbeda - beda .
Harapan
Meningkatkan
rasa harga diri minoritas, mengurangi prasangka, dan memberikan kesempatan
pendidikan yang lebih setara.
Membantu
murid kulit putih untuk menjadi lebih toleran kepada kelompok minoritas dan
agar murid kulit putih dan kulit berwarna akan mengembangkan beragam perspektif
dalam kurikulumnya.
Pengajaran yang Relevan Secara Kultural
Pakar
pendidikan multicultural percaya bahwa guru yang baik akan mengetahui dan
mengitegrasikan pengajaran yang relevan secara kultural ke dalam kurikulum
karena akan membuat pengajaran menjadi lebih efektif.
Beberapa
peneliti menemukan bahwa murid dari kelompok yang sama berperilaku dengan cara
yang membuat beberapa tugas pendidikan menjadi sulit.
Bentuk
- kelas jigsaw
- tim olahraga
- produksi drama
- pentas musik
Pemikiran Kritis dan Inteligensi Emosional
Murid yang belajar berpikir secara
mendalam dan kritis tentang relasi antara – etnis kemungkinan akan berkurang
prasangkanya dan tidak lagi menstreotipkan orang lain. Murid yang berpikir
dangkal sering kali lebih banyak berprasangka. Akan tetapi, jika murid belajar
mengajukan pertanyaan, memikirkan dahulu isunya ketimbang jawabannya, dan
menunda dahulu penilaian sampai informasi yang lengkap sudah tersedia, maka
prasangkanya akan berkurang.
Strategi Anitibias
- ciptakan lingkungan kelas antibias dengan memasang gambar anak dari berbagai latar belakang etnis dan kultural.
- Memilih materi drama, seni, dan aktivitas kelas yang memperkaya pemahaman etnis dan kultural.
- Gunakan boneka “ persona “ untuk anak kecil.
- Bantu murid menolak stereotip dan diskriminasi.
- Ikutlah dalam aktivitas peningkatan kesadaran untuk memahami pandangan kultural anda sendiri secara lebih baik dan untuk menangani stereotip atau bias yang mungkin anda miliki.
- Bangun dialog guru atau orang tua yang membuka diskusi tentang masing – masing pandangan ; lakukan tukar menukar informasi tentang bagaimana anak mengembangkan prasangka ; dan beri tahu orang tua tentang kurikulum antibias.
Meningkatkan Toleransi
Teaching Tolerance Project
menyediakan sumber daya dan materi kepala sekolah untuk meningkatkan pemahaman
antar cultural dan hubungan antara anak kulit putih dengan kulit berwarna.
Majalah dua tahunan Teaching Tolerance didistribusikan ke setiap sekolah negeri
dan swasta di AS. Tujuan majalah ini adalah untuk berbagi pandangan dan
menyediakan sumber materi untuk mengajar toleransi.
·KULTUR DAN ETNIS
Kultur
Kultur adalah pola perilaku, keyakinan, dan
semua produk lain dari kelompok orang tertentu yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya.
Studi
lintas – kultural : studi yang membandingkan apa yang terjadi dalam satu kultur
dengan apa yang terjadi di dalam satu atau beberapa kultur lain; menyediakan
informasi tentang seberapa jauh orang itu sama dan sebebrapa jauh perilaku
tertentu adalah perilaku khusus dari suatu kultur.
Individualisme
: adalah seperangkat nilai yang mengutamakan tujuan personal di atas tujuan
kelompok. Nilai – nilai individualis mencakup perasaan senang, keunikan
personal, dan independensi atau kemandirian.
Kolektivisme
: seperangkat nilai yang mendukung kelompok. Tujuan personal digunakan untuk
menjaga integritas kelompok, interdependensi anggota kelompok dan keharmonisan
hubungan.
Etnis
Kata ethnic berasal dari kata yunani
yang berarti “bangsa”. Etnisitas (etnicity) adalah pola umum karekteristik
seperti warisan kultural, nasionalitas, ras, agama, dan bahasa. Setiap orang
adalah anggota dari satu atau lebih kelompok etnis. Relasi antar – orang yang
berbeda etnis, bukan hanya di amerika tapi di seluruh dunia, sering kali
dipenuhi dengan bias dan konflik.
Etnisitas dan sekolah.
Prasangka, Diskriminasi, dan Bias
Prasangka adalah sikap negatif
yang tak adil terhadap orang lain karena keanggotan individu itu dalam satu
kelompok. Kelompok yang menjadi sasaran prasangka mungkin didefinisan
berdasarkan etnis,jenis kelamin, atau perbedaan lain yang terlihat.fokus kita
di sini adalah prasangka terhadap kelompok etnis kulit berwarna.
Diversitas
dan perbedaan : Pengalaman historis, ekonomi dan sosial telah melahirkan
prasangka dan perbedaan antar kelompok etnis
Isu Bahasa
Pendidikan Bilingual : bertujuan untuk
mengajar mata pelajaran kepada anak imigran dengan menggunakan bahasa asal
mereka ( kebanyakan spayol) sembari secara bertahap memberikan pengajaran
dengan bahasa inggris. Kebanyakan program bilingual adalah program transisional
yang di kembangkan untuk membantu murid sampai mereka bisa memahami bahasa
inggris secara cukup sehingga bisa belajar kelas reguler. Konsiderasi Bahasa kedua lainya.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Pendidikan
multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam
persfektif dari berbagai kelompok
kulturan. Para pendukungnya percaya bahwa anak – anak kulit berwarna harus di
berdayakan dan pendidikan multikultural akan bermanfaat bagi semua murid.
Tujuan penting dari pendidikan multikultural adalah pemerataan kesempatan bagi
semua murid. Ini termasuk mempersempit gap dalam prestasi akademik antara murid
kelompok utama dengan kelompok miyoritas.
- Memberdayakan Murid
Pemberdayaan (empowerment) berarti
memberi orang kemampuan intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar
berhasil dan menciptakan dunia yang lbh adil.
- Pengajaran Yang Relevan Secara Kultural.
Pengajaran yang relevan secara kutural
adalah aspek penting dari pendidikan multikultural. Pengajaran ini dimaksudkan
untuk menjalin hubungan dengan latar belakang kultural dari pelajar.
- Pendidikan yang Berpusat Pada Isu
Pendidikan yang berpusat pada isu
juga merupakan aspek penting dari pendidikan multikultural. Dalam pendekatan
ini, murid diajari secara sistematis untuk mengkaji isu – isu yang berkaitan
dengan kesetaraan dan keadilan sosial.
Meningkatkan hubungan di antara anak dari
kelompok etnis yang berbeda – beda.
Ada
sejumlah strategi dan program untuk menngkatkan hubungan antar anak dari
kelompk etnis yang berbeda – beda. Pertama , tama kita aan mendiskusikan salah
satu strategi yang paling kuat. Kelas jigsaw adalah kelas dimana murid dari
berbagai latar belakang kultural yang berbeda diminta bekerjasama untuk
mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan
yang sama.
- Kontak personal dengan orang lain dari latar belakang kultural yang berbeda
- Pengambilan persfektif
- Pemikiran Kritis dan intelegensi emosional
- Mengurangi bias
- Meningkatkan toleransi
- Sekolah dan komunitas sebagai satu tim.
GENDER
Gender adalah dimensi sosiokultural
dan psikologis dari pria dan wanita. Istilah gender dibedakan dari istilah
jenis kelamin (seks). Seks berhubungan dengan dimensi biologis pria dan wanita.
Peran gender (gender role) adalah ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana
pria dan wanita seharusnya berfikir, merasa dan berbuat.
Pandangan
Terhadap Perkembangan Gender
- Peran gender merupakan ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana pria dan wanita harus berfikir, merasa dan berbuat
Pandangan Biologis
Pasangan kromosom ke-23 dalam diri
manusia (kromosom jenis kelamin) merupakan
penentu apakah fetus (janin)itu akan menjadi wanita XX atau kah pria
XY.Tidak ada yang menyangkal adanya perbedaan genetik, biokimia, dan natomi
antar jenis kelamin.
Pandangan Sosialisasi
Teori Psikoanalitik Gender
Teori yang berasal pandangan sigmund
frued bahwa anak – anak prasekolah mengembangkan ketertarikan seksual terhadap
orang tuanya yang berbeda jenis kelamin dengan dirinya.kemudian, sekitar umur
lima tahun atau enam tahun, anak mengurangi perasaan ini karena merasa gelisa.
Selanjutnya, anak mengindentifikasi dirinya dengan orang tuanya yang berjenis
kelamin yang sama dengan dirinya, dan secara tak sadar mengadopsi karekter
orang tua yang sama jenis kelaminya dengan dirinya.
Teori Kognitif Sosial Gender
Teori yang menekankan bahwa perkembangan
genderanak terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku gender dan melalui
penguatan dan dan hukuman terhdap perilaku gender.
Pandangan Kognitif
Teori
Perkembangan kognitif gender
Teori kohlberg yang menyatakan bahwa
anak mengadopsi suatu gender setelah mereka mengembangkan konsep gender.
·
Teori
skema gender
Teori bahwa perhatian dan perilaku
individu di tuntun oleh motivasi internal untuk menyusaikan diri dengan standar
sosiokultural berbaris gender dan stereotip gender.
Stereotip, Kesamaan, dan perbedaan Gender
· Srereotip gender adalah kategori luas
yang merefleksikan kesan dan kenyakinan tentang apa perilaku yang tepat untuk
pria dan wanita
· Penampilan fisik.karena pendidikan
jasmani adalah bagian integral dari sistem pendidikan di amerika, maka penting
untuk membahas persamaan dan perbedaan dalam penampilan fisik.(Eisenberg,
Martin & fabes , 1996)
· Keahlian matematika dan sains. Ada
temuan yang beragam dalam penelitian soal kemampuan matematika. Dalam beberapa
analisis, anak lelaki lebih bagus dalam matematika dan ini telah lama menjadi
perhatian. ( eisenberg, martin & fabes, 1996)
· Kemampuan Verbal. Sebuah ulasan
terhadap perbedaan dan persamaan gender yang di lakukan pada era 1970 an
menunjukan bahwa anak perempuan punya kemampuan verbal yang lebih baik
dibanding ank lelaki.(maccoby & jacklin 1974)
· Pencapaian pendidikan.Lelaki lebih
besar kemungkinan drop out dari sekolah ketimbang wanita,meskipun perbedaanya
kecil.
· Keahlian hubungan.
- Rapport talk adalah bahasa percakapan
dan cara menjalin hubungan dan menegosiasikan hubungan.
- Report talk adlah pembicaraan yang
memberikan informasi lebih merupakan karekteristik pria ketimbang wanita.
· Agresi dan regulasi diri
· Kontroversi gender
Klafikasi
Peran Gender
· Androgini dan pendidikan. Androgini
merupakan kehadiran karekteristik meskulin dan feminin yang di inginkan dala
diri seorang.
· Transendensi perangender. Merupakan
pandangan bahwa kompetensi orang seharusnya dikonseptualisasikan dalam term
orang sebagai pribadi manusia (person)bukan dalam term maskulinitas, feminitas
atau androgini.
· Kultur.arti penting dari konteks
gender tampak jelas ketika kita mengkaji perilaku yang dirumuskan secara
kultural secara wanita dan pria dalam negara yang berbeda di seluruh
dunia.
Menghilangkan
Bias Gender
· Interaksi guru murid
· Isi kurikulum dan isi mata pelajaran
olahraga
· Pelecehan seksual
- -
Quid pro quo sexual harassment. Ancaman dari karyawan sekolah untuk
membuat keputusan pendidikan.(seperti pemberian nilai) berdasrkan kesedian
murid untuk menerima tindakan seksual yang tiak di inginkan.
- -
Hostile environment sexual harassment. Murid dikenai tindakan seksual
yang tidak di inginkanya, dimana pelecehan seksual itu sangat parah, terus
menerus atau berkelanjutan sehingga
tindakan itu menghambat kemampuan murid untuk mendpatkan manfaat dari pendidikanya.
0 komentar:
Posting Komentar