PSIKOLOGI PENDIDIKAN
KELOMPOK 6
TAHAP & PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
NAMA :
RIKY HAMBALI SAMOSIR ( 161301100 )
MUHAMMAD DANI TANJUNG ( 161301101 )
PUTRI AMELIA TAMBUNAN ( 161301108)
ASYIFA RISVI AL-MIRAZA ( 161301157)
BINA SWITA MANALU ( 161301131)
ANNISYAH MAULIDINNA ( 161301111)
MASWINDA D. MAHARANI ( 161301122)
MELISA WINDI TRI LESTARI ( 161301084)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TAHAP & PEREKEMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Perkembangan
individu murid, siswa, dan mahasiswa (peserta didik), ditunjukkan bagaimana
perkembangan anak-anak, remaja dan dewasa tumbuh dan berkembang secarafisik, psikis dari fase ke fase seperti dalam hal pertumbuhanfisik, kognitif, afektif, sosial, psikomotor, moral.
Proses pengajaran dan pembelajaran tidak akan bisa berjalan efektif dan efisien
apabila seorang pendidik tidak memahami perkembangan peserta didik secara
menyeluruh. Untuk itu pendidik memerlukan pengetahuan tentang perkembangan
individu peserta didik.
1. Perkembangan pada
masa kanak-kanak (early childdhood) yaitu usia 2-6 tahun
Krisis
yang terjadi adalah inisiatif vs rasa bersalah (initiative vs guilt). Secara
deskriptif, anak-anak menunjukkan kemampuan dan keterampilan motorik dan
menjadi lebih tertarik dalam interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya.
Mereka belajar mencapai keseimbangan antara hasrat kebebasan dan tanggung
jawab, belajar mengontrol impuls-impuls dan fantasi kekanak-kanakan. Jika orang
tua memberi harapan,tetapi konsisten dalam disiplin, maka anak akan belajaar
menerima kesalahan, dan tidak dihimggapi perasaan-negatif, seperti perasaan
malu secara berlebihan. Sebaliknya, jika orang tua kurang memahami anak, maka
akan berkembangan perasaan bersalah dan kurang percaya diri yang berujung pada
kesalahan indepedensi.
Mempunyai ciri-ciri:
Mempunyai ciri-ciri:
·
Negatif
·
Masa Bermain:
-uncopice
-onlooker behaviour
-solitary depentent play
-uncopice
-onlooker behaviour
-solitary depentent play
-parallel day
-associative play
-coorperative play
-associative play
-coorperative play
·
Masa Eksplorasi
·
Masa Meniru
·
Tahap Perkembangan Kognitif (Piaget):
-Periode Pra-operasional
-Menggunakan
simbol-simbol, seperti refleksi mental, kata-kata, dan penampilan fisik
terhadap lingkungannya (objek dan peristiwa-peristiwa).
terhadap lingkungannya (objek dan peristiwa-peristiwa).
-Kemampuan berbahasa lebih
meningkat.
-Transisi dari tahap intuitif ke tahap operasi konkret ditandai oleh pencapaian satu atau
-Transisi dari tahap intuitif ke tahap operasi konkret ditandai oleh pencapaian satu atau
lebih konservasi(konservasi berarti bahwa
aspek-aspek kuantitatif dari objek tidak
berubah kecuali kalau sesuatu ditambahkan atau dikurangkan daripadanya, meskipun
terjadi perubahan-perubahan dalam penampilannya.
berubah kecuali kalau sesuatu ditambahkan atau dikurangkan daripadanya, meskipun
terjadi perubahan-perubahan dalam penampilannya.
-Berpikir dipandu oleh
aturan-aturan logika lebih mmepercayai operasi-operasi.
-Cara berpikir bersifat
egosentris
-Penalaran didominasi
oleh Persepsi
-Pemecahan masalah lebih
intuitif daripada logis.
·
Tingkat Perkembangan Moral (Kohlberg):
Prakonvensional
-Tahap 1: Orientasi Hukuman
-Tahap 2: Orientasi Ganjaran
-Tahap 1: Orientasi Hukuman
-Tahap 2: Orientasi Ganjaran
2. Masa Kanak-kanak
Akhir (elementary and middle school years) yaitu usia 6-12 tahun
Krisi
yang terjadi adalah kompetensi vs. Rendah diri (competence vs inferiority).
Secara deskriptif, sekolah atau belajar adalah peristiwa penting. Anak belajar
membuat keputusan, memperoleh keterampilan-keterampilan untuk bidang-bidang
pendidikan dan pekerjaan tertentu, serta pengembangan potensi dasar. Anak-anak , menunjukkan suatu era trasnsisi
antara keluarga dengan teman sebaya. Jika anak-anak memperoleh ransangan
intelektual yang memaadai, maka mereka menjadi lebih produktif, dan sukses
dalam mengembangkan potensinya. Sebaliknya, jika tidak memperoleh kepuasaan,
maka mereka akan menunjukkan sikap rendah diri.
Mempunyai ciri-ciri:
·
Periode Operasional Konkret
·
Pengaruh teman sebaya mulai dominan
·
Tahap Perkembangan Kognitif (Piaget):
- Mampu berpikir logis tentang objek dan kejadian
- Mampu berpikir logis tentang objek dan kejadian
-Operasional Konkret
-Berpikir secara konkret
- Mampu
mengklasifikasi jumlah dan berat
-Mampu mengatur secara
serial
-Memahami konsep
bilangan.
-Berkembangan azas dalam
berpikir
-Mampu berkonservasi
-Logika penggolongan dan
relasi
·
Tingkat Perkembangan Moral Konvensional
Tahap 3:
Orientasi ”good boys/girls”
Tahap 4: Orientasi Otoritas tokoh yang disegani
Tahap 4: Orientasi Otoritas tokoh yang disegani
3. Masa Remaja
(Adolescense) yaitu usia 12-18 tahun
Krisis
yang terjadi ialah identitas vs kebingunan peran (identity vs role confusion).
Secara deskriptif, remaja berfokus pada
pertanyaan ”siapa saya”. Untuk sukses menjawab pertanyaan ini, Erickson
menyatakan remaja mesti bebas dari rasa konflik dalam berbagai hal, adanya
peluang untuk mengembangkan kepercayaan diri, independensi, kompetensi, dan
kontrol diri. Jika remaja bebas atau sukses dalam mengatasi konflik yang
mungkin terjadi, maka mereka akan sukses dalam tahap ini dan memperoleh
identitas diri yang kukuh, dan siap membuat perencanaaan untuk masa depannya.
Sebaliknya, jika gagal mengatasi konflik dan
identitas diri, maka remaja akan tenggelam dalam kebingunan, tidak mampu
membuat pilihan dan keputusan, khususnya tentang pekerjaan, orientasi seksual,
dan peran kehidupan secara keseluruhan.
Mempunyai ciri-ciri:
·
Perkembangan Fisik: Mengarah ke bentuk badan orang
dewasa
·
Perkembangan Seksual: Mulai aktifnya hormon seksual
·
Perkembangan Heteroseksual: Mulai tertarik dengan lawan jenis
·
Perkembangan Emosional: Emosional tak stabil,
berubah-ubah dan cenderung meledak-
ledak.
ledak.
·
Perkembangan Kognitif:
-Generalisasi
pemikiran yang lengkap
-Berpikir proposional
-Berpikir proposional
-Kemampuan
memecahkan masalah abstrak dan hipotesis
-Berkembangannya
idealisme yang kuat
-Berpikir
kombinasional
-Berpikir
secara sistematis
-Mampu
berpikir abstrak
-Mampu
memecahkan masalah belajar yang bersifat abstrak secara sistematis dan
generalis
-Dapat menerapkan pernyataan-pernyataan verbal dan logis
generalis
-Dapat menerapkan pernyataan-pernyataan verbal dan logis
·
Pola berpikir cenderung egosentris
·
Perkembangan Moral : Kebanyakan tingkat
konvensional
Tahap 5:
Orientasi tingkat sosial
Tahap 6:
Orientasi asas etis